Blog

Pengawasan Penanaman Modal PT. Atomization Technology Indonesia

  |   Business

Sobat Invest, kita ketahui bersama bahwa sejak awal pertengahan 2021 lalu pemerintah telah memperkenalkan Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA), dimana salah satu prinsipnya adalah Trust But Verify, Pemerintah memberikan kepercayaan kepada pelaku usaha untuk melakukan kegiatan usaha sesuai standar yang telah ditetapkan, namun Pemerintah tetap mempunyai kewenangan untuk melakukan verifikasi (pengawasan) atas penyelengaraan kegiatan usaha tersebut.

Pada tanggal 22 Juni 2023 Tim dari DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, melaksanakan fungsi pengawasan pelaksanaan penanaman modal ke lokasi PT Atomization Technology Indonesia di Kabupaten Pasuruan yang memanfaatkan gedung dan lahan bekas milik PT. Karya Dibya Mahardhika. Pengawasan dipimpin langsung oleh Cipto Wibowo selaku Koordinator Substansi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal DPMPTSP Provinsi Jawa Timur.

Hasil pengawasan didapatkan informasi bahwa setelah membuka pabrik rokok elektrik yang berlokasi di Malang dengan Investasi sebesar 1,1 Triliun rupiah pada tahun 2022, Smoore Group kembali menanamkan investasi nya di Jawa Timur. Pada Tahun 2023 ini melalui salah satu perusahaannya yakni PT. Atomization Technology Indonesia berencana menginvestasikan sekitar 730 M untuk pabrik rokok elektrik yang berlokasi di Purwosari, Kabupaten Pasuruan.

Dalam pertemuan tersebut turut Hadir yakni salah satu Direksi PT. Atomization Technology Indonesia yakni Mrs. Zhang Xiaolei. Beliau menyatakan bahwa pihaknya sangat tertarik untuk berinvestasi di Jawa Timur khususnya Pasuruan, dikarenakan Infrastruktur yang cukup baik serta kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia Jawa Timur yang dinilai baik. Berdasarkan keterangan Mrs. Zhang Xiaolei, pabrik di Purwosari ini akan sedikit berbeda dengan milik PT. Smoore Technology Indonesia di Malang.

Jika Pabrik yang di Malang didominasi oleh proses produksi yang banyak dilakukan secara otomatis (robotik), maka Pabrik di Purwosari ini akan mengedepankan padat karya sehingga sesuai rencana nantinya jika sudah full kapasitas disekitar tahun 2024 akan mampu menyerap sekitar 3.800 orang pekerja lokal. Pabrik ini merupakan penerima fasilitas Kawasan berikat dengan Pasar Tujuan Pemasaran adalah Amerika Serikat.