Blog

BKPM Ajak Pelajar Indonesia di Seluruh Dunia Kolaborasi Menarik Investor

  |   Business

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi pembicara dalam acara CEO Talk yang diselenggarakan secara dalam jaringan (daring) oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) pada Selasa malam (7/7). Diskusi ini membahas tentang Tantangan dan Peluang Pengusaha di Era New Normal, dan secara khusus juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengatur strategi dalam menghadapi masa pandemi COVID-19.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan dalam paparannya tentang kondisi ekonomi global dan investasi di Indonesia, khususnya dalam masa pandemi ini. Penurunan terjadi di berbagai negara dan hal ini berdampak pada penurunan penanaman modal asing (PMA). “Di tengah kondisi pandemi, tidak ada satu negara pun yang terkena COVID-19 ini pertumbuhan ekonominya baik-baik saja,” jelas Bahlil.

BKPM menyambut baik adanya gagasan terkait perlunya edukasi PPI dalam menarik investasi untuk masuk ke Indonesia. Bahlil mengajak anggota PPI untuk berkolaborasi dengan perwakilan BKPM di luar negeri.

“BKPM punya 9 kantor perwakilan di luar negeri. PPI bisa menyiapkan proposal kerja sama, agar kita bisa sekaligus edukasi. Teman-teman bisa magang, mendapatkan pengalaman langsung. Disesuaikan saja dengan negara terdekatnya. Nanti kita kolaborasi,” ujar Bahlil dalam sesi diskusi interaktif.

Kepala BKPM juga menjelaskan salah satu Key Performance Indicator (KPI) BKPM adalah bagaimana membuat kolaborasi investasi besar dengan UMKM. Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, BKPM harus mendorong investor dalam negeri, khususnya UMKM untuk dapat bermitra dengan investor besar.

“Misalnya, saya sudah minta pengelola Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah untuk mengalokasikan 100 Hektare dari total 4.300 Hektare lahan yang ada untuk UMKM. Nanti bagaimana UMKM yang bagus, PPI coba bantu. Kalau ada UMKM yang siap, kita kawinkan dengan investor besar,” tegas Bahlil.

Bahlil menegaskan bahwa generasi muda saat inilah yang nantinya akan membangun Indonesia dan karenanya membutuhkan anak-anak muda yang memiliki optimisme bahwa negara akan menjadi lebih baik.

“Saya punya keyakinan yang bisa merubah bangsa adalah orang yang memiliki ilmu. Manfaatkanlah ilmu teman-teman untuk berpikir tentang pembangunan bangsa. Ayo menjadi generasi muda yang cerdas, bertanggung jawab, dan saling bekerja sama untuk kemajuan bangsa dan negara kita,” ucap Bahlil mengakhiri sesi diskusi. (*)

Sumber : siaran pers BKPM RI (8 Juli 2020)