Blog

Selama Triwulan I – 2020, Sektor Industri Kimia dan Farmasi Catatkan Realisasi Investasi PMA Tertinggi

  |   Business

dpmptsp.jatimprov.go.id – investasi di Jawa Timur pada triwulan I tahun 2020 berada di peringkat 1 nasional dengan total 31,4 triliun. Angka tersebut terdiri dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) sebanyak Rp 26,6 trilliun dan PMA (Penanaman Modal Asing) sebanyak Rp 4,8 trilliun.

Sektor Industri Kimia dan Farmasi mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tertinggi di Jatim selama Triwulan I-2020 dengan 1,81 triliun.Sektor industri kimia dan farmasi memiliki potensi besar untuk terus tumbuh.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak pada acara NGOPI (Ngobrol Online Inspiratif) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Timur kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pada hari Rabu, (27/5) secara daring (dalam jaringan) menggunakan aplikasi Zoom.

“Pada tahun 2019 melalui agenda East Java Investival kami sebenarnya sudah memprediksi dan melihat bahwa industri kimia dan farmasi kedepan akan menjadi sektor ekonomi yang cukup kuat di Jatim” ujar Emil.

“Pemprov Jatim berharap Singapura bisa terus menjadi promotor investment di Jatim,” tambahnya.

Meski ada peningkatan investasi, namun Emil berharap jangan cepat puas. Alasanya, investasi yang masuk di bulan Januari dan Februari belum sepenuhnya menggambarkan dampak positif investasi yang signifikan di Jatim.

“Pemerintah pusat telah mendorong Jatim agar menjadi ekonomi terbesar kedua di Indonesia. Karena itu harus kita sambut dengan kebijakan yang memperlancar iklim investasi. Salah satunya, melalui pemberian kewenangan Bakorwil dalam mempermudah perijinan yang tertuang dalam EJSC (East Java Super Corridor)” tegasnya.

Selain terus bekerja keras meningkatkan pertutumbuhan ekonomi dan meningkatkan investasi, namun Pemerintah Provinsi juga fokus dalam menekan indeks kesenjangan wilayah. Dalam konteks ini Pemprov akan mengembangkan infrastruktur untuk menunjang sektor ekonomi padat karya di Beberapa daerah yang masih memiliki upah yang cukup kompetitif.

“Contohnya, Pemprov Jatim mendorong industri padat karya di Nganjuk Kertosono. Selain itu, Pemprov akan menjadikan Madura menjadi primadona bagi investasi,” katanya.

Pemprov Jatim akan membuka ruang ruang baru sektor ekonomi yang sangat berpotensi di masa depan. Dalam hal ini, KEK Singosari bisa menjadi tempat yang paling diminati anak muda yang memiliki minat untuk pengembangan industri 4.0.

“Sementara ini Kabupaten Gresik adalah primadona masuknya investasi PMDN. Ini yang akan kita perkuat dan perluas,” ujarnya. (ds)